Dilema Nasib Pedagang Sayur di Metro Kala Pandemi Covid-19

IMG-20200503-WA0009.jpg

CTV ,Metro : Covid-19 yang mempunyai arti “co” berarti “corona”, “vi” untuk “virus”, dan “d” untuk “disease (penyakit)”,atau bisa juga coronavirus yang pertama kali diidentifikasi di China pada 31 Desember 2019 ini Membuat berbagai pihak di berbagai wilayah indonesia bingung seperti anak ayam kehilangan induknya.

Minimnya informasi penting terkait Covid 19 ini menjadi faktor utama masyarakat dan pedagang di pasar tradisional rendah kesadaran menjaga kesehatan.

Nampak terlihat kondisi para pedagang di kota Metro,Lampung sepekan terakhir (03/05/2020).Para pengunjung dan pedagang kurang peduli terhadap Covid-19 dengan tidak menerapkan social distancing,memakai masker dan sarung tangan dalam menjalankan transaksi.

Padahal, pasar tradisional adalah salah satu lokasi potensial sebagai tempat penyebaran virus karena kebersihan yang dinilai kurang. Namun, kini sudah mulai membaik setelah adanya sosialisasi.

Tim satgas covid 19 kota metro sudah memberikan sosialisasi dan menerapkan physical distancing (jaga jarak) kepada para pedagang pasar kopindo,mega mall dan ruas jalan imam bonjol.

Namun sangat d sayangkan, langkah-langkah gerakan dan keputusan strategis bersama pemerintah daerah setempat di nilai lamban,dikarenakan terkesan banyak pertimbangan dalam menentukan aturan.

Pemerintah daerah seharusnya sudah jauh hari melakukan inovasi dalam operasional pasar rakyat di masa pandemi, seperti mengatur jam buka dan jumlah pedagang secara bergiliran, menggunakan sistem pesan antar barang melalui media sosial, seperti whatsapp, facebook maupun IG.

Dinas terkait juga bisa membuka pasar dengan menutup ruas jalan serta mengatur jarak pedagang sesuai protokol Covid-19, seperti contoh yang dilakukan pemerintah daerah Kota cirebon,kota Salatiga serta beberapa daerah lainnya.

Meski dinilai baik karena aktivitas ekonomi di dunia perdagangan tetap terjaga, namun yang perlu menjadi perhatian adalah berkumpulnya masyarakat bersama-sama.

Tentu-tentunya diharapkan semua pasar d kota metro bisa menerapkan langkah strategis yang dilakukan pemerintah setempat.

Seorang pedagang sayur dan buah, Hanifan (40) menilai, kebijakan jaga jarak antar lapak pedagang di pasar cukup bagus.

“Jadi ini sebelumnya jalan raya imam bonjol yang dijadikan penampungan pedagang usai pembongkaran pasar kopindo. Biar tidak berdesakan. Sebagian pedagang di pindah ke depan pasar cendrawasih dan diberi jarak 2 meter,” katanya.

Hanifan juga berharap, pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia segera berakhir,dikarenakan adanya Covid -19 pendapatannya menurun

Sehari yang biasanya mendapat Rp500 ribu, kini menjadi kisaran Rp200 ribu sampai Rp150 ribu.

“Harapan saya pemerintah bisa memberikan keringanan atau pembebasan retribusi untuk mengurangi beban pedagang karena sepinya pembeli ,”tutupnya.

Liputan Habib Reporter Cakra

Tinggalkan Komentar Anda

scroll to top