AMPPROK UNILA Tuntut Transparansi Dalam Proses Pemilihan Rektor

IMG-20190830-WA0013.jpg

Cakra.tv Bandar Lampung – Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilihan Rektor Kredibel (AMPPROK) Universitas Lampung (Unila) menyerahkan berkas hasil diskusi seluruh mahasiswa Universitas Lampung kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tingga (Menristekdikti), di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Jumat (30/08/2019).

Hal tersebut bentuk pernyataan sikap AMPPRoK dalam mengawal Pemilihan Rektor Unila tahun 2019 agar terciptanya pemilihan Rektor yang Kredibel, Transparan serta tidak ada intervensi dari partai Politik, Ormas, Pemodal dan pihak-pihak lain diluar Unila.

WISNU selaku Jenderal Aliansi Mengatakan, bahwa pihaknya akan terus mengawal pemilihan Rektor Unila dan berharap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tingga (Menristekdikti) untuk memilih secara obyektif berdasarkan rekam jejak , visi-misi serta program kerja Calon Rektor yang mempunyai progres untuk Unila yang lebih baik kedepan nya.

“Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilihan Rektor Kredibel (AMPPRoK) meminta Menristekdikti untuk melihat calon Rektor yang mempunyai progres untuk memajukan Unila dan tidak terindikasi terlibat proses hukum sehingga dapat membawa Unila ke arah yang lebih baik serta dapat mengangkat kembali peringkat Unila Menjadi Sepuluh Besar Universitas di Indonesia,” tegasnya.

Sebelumnya AMPPRoK telah melakukan diskusi pada (23/08/2019) lalu dan menghasilkan beberapa tuntutan yang harus di selesaikan oleh panitia pemilihan Rektor dan Rektor terpilih nanti, diantaranya:

Menurun nya Peringkat Universitas dari 18 menjadi 46 menurut Mendristekdikti
Validasi UKT masih manual
Mengumpulkan seluruh slip UKT untuk wisuda
TOEFL (Server sering down)
Kurangnya armada bus
Transparansi dana kemahasiswaan
Fasilitas fakultas yang buruk (ruang praktek dan ruang kuliah yang kurang memadai)
Terkait belum terbaginya almamater ke seluruh mahasiswa baru saat pkkmb 2019
Ada banyaknya kemoloran jadwal seperti pengisian krs dan nilai
Pembangunan embung yang tidak efektif
Di cekamnya kegiatan aktivitas mahasiswa
Keluhan perkaderan hmj karena sulitnya mengumpulkan dan mempersatukan mahasiswa baru
Meninggalkan stnk motor untuk proses pelayan birokrasi
Ketidak kondusifan peraturan akademik berefek pada nilai akademis
Pengelolaan keuangan yang tidak efektif seperti pengalokasian dana yang tidak tepat sasaran
Lembaga pengembangan dan riset yang kurang maksimal mengakibatkan penurunan peringkat unila
Pemeliharaan fasilitas publik di dalam kampus yang buruk.

Sedangkan para mahasiswa juga menuntut Panitia Pemilihan Rektor untuk:

Bersikap transparan dengan cara melibatkannya mahasiswa dalam kontestasi yang sedang berlangsung.

Debat terbuka dan penyampaian visi misi dihadapan seluruh civitas akademika Unila
Melibatkan KPK dan PPATK dalam proses pemilihan ini agar calon yang dihasilkan benar-benar bersih dari indikasi berpotensi masalah hukum.

Tuntutan untuk Calon Rektor :

Calon Rektor harus bersih dari KKN

Bersih dari indikasi potensi masalah hukum,

Memiliki tekad untuk meningkatkan sumber daya mahasiswa bukan hanya dibidang akademik tapi juga organisatoris,

Dalam waktu 1 (satu) tahun mampu meningkatkan fasilitas yang berkualitas untuk semua fakultas,

Tidak terlibat politik praktis,

Dalam waktu 6 (enam) bulan kerja rektor terpilih mampu meningkatkan kualitas sistem pelayanan umum akademik,

Dalam waktu 6 (enam) bulan rektor terpilih mampu menyalesaikan masalah intervensi birokrat kampus terhadap organisasi mahasiswa dan memberikan ruang yang sebebas-bebasnya begi mahasiswa untuk berkarya,

Dalam masa periode kepemipinan rektor terpilih bersedia memberikan transparansi laporan keuangan setiap tahunnya,

Dalam periode kepemimpinan yang akan datang mampu menjadikan UNILA sebagai Top Ten University versi Mendristekdikti,

Menjalankan visi dan misi yang sudah disosialisasikan dengan serius.

Liputan (candra) Reporter Cakra.

Tinggalkan Komentar Anda

scroll to top