Usut Proyek Saluran Irigasi P3-TGAI Yang Diduga Asal Jadi

Cakratv.irigasi-asal-jadi-9.jpg

Cakra.Tv,Pesawaran – Saluran irigasi bernilai 195 juta di desa pesawaran indah kecamatan way ratai kabupaten pesawaran terkesan asal jadi.

Selain asal jadi, proyek tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi teknis dan terkesan tidak matang perencanaan teknis, sehingga kondisinya memperihatinkan dan disinyalir merugikan negara mencapai ratusan juta rupiah.

Pasalnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2019 kembali melanjutkan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) melalui skema Padat Karya Tunai (PKT) dengan besar bantuan 195 juta untuk pengerjaan fisik.Program ini bertujuan untuk membangun saluran irigasi desa.

pada saat awak media menyambangi lokasi pembangunan irigasi nampak terlihat para pekerja sedang sibuk mengerjakan saluran irigasi tersebut.(10/09/2019).

TOHA,(36) salah satu pekerja mengatakan, bahwa diri nya beserta rombongan baru seminggu mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sistem borongan dengan nominal 50.000/meter,sepanjang 60 meter.

“untuk adukan,kami menggunakan skala 1:5 yg artinya satu kantong semen dicamlur dengan 5 angkong dan untuk lantai kita pake hamparan batu krokos dilapis adukan pak”,ujarnya.

Untuk pemakaian batu belah,ia mengatakan bahwa batu belah yang digunakan ada sebagian yang beli dan sebagian mengambil di sekitar lokasi.

“untuk ketebalan lantai adalah 10 cm dengan tebal hamparan batu krokos 7 cm dan sisanya adukan lantai semen dengan perbandibgan 1:5 dengan ketebalan rata rata 2,5 – 3 cm “,jelasnya.

Ketika dikomfirmasi, HAMZAH sebagai ketua p3a JAYA ABADI mengatakan,apa yang mereka kerjakan sudah sesuai peraturan.

“semua sudah sesuai rab untuk bangunan,yang kurang nanti kita perbaiki,untuk kesalahan di lapangan itu salah tukang karna saya sudah mengintruksikan sesuai apa yang seharusnya dikerjakan”,ujarnya.

Namun menurut Fakta di lapangan,hanya hamparan krokos dilapisi adukan semen dengan ketebalan 2,5-3 cm, dinding bangunan yang seharus nya tebal 20 cm hanya dibuat kurang dari 15 cm, penggunaan batu belah harusnya berukuran 10/15 dibeli akan tetapi mengambil batu disekitar lokasi,serta ada nya pelanggaran prinsip swakelola yang seharusnya pekerjaan tidak boleh diborongkan,sehingga disinyalir pengerjaan yang dilakukan oleh p3a jaya abadi berpotensi adanya KKN.

Diharapkan para penegak hukum bisa mengusut proyek yang terkesan asal jadi tersebut.

Liputan ( candra ) Reporter Cakra

Tinggalkan Komentar Anda

scroll to top